Background

Cemburu, Mahasiswi Dibunuh Pacar




SIDOARJO- Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan Suhartini Artika Sari 20, mahasiswi Universitas Sunan Giri (Unsuri) Waru yang ditemukan tewas di parit dekat Perumahan Pondok Chandra Waru. Ternyata, pembunuhnya adalah pacarnya sendiri bernama Nizar Ismail (25), warga Kedungrejo, Waru.

Tertangkapnya tersangka, setelah polisi memeriksa beberapa saksi. Termasuk dari akun Facebook milik Suhartini "Arza". Sebelum melarikan diri tersangka datang ke rumah neneknya di kawasan Saririgo, Kecamatan Sidoarjo, kemudian dia pergi ke Malang.

Kapolres Sidoarjo AKBP Eddy Hermanto mengatakan, tersangka nekad menghabisi pacarnya karena terbakar cemburu. "Tersangka kita jerat pasal 358 dan 351 KUHP. Kami juga menyita barang bukti seperti handphone korban, sepeda motor dan lainnya," ujar Eddy.

Nizar yang merupakan karyawan pabrik plastik di kawasan Waru itu juga mengakui kalau dia membunuh pacarnya karena cemburu. "Saya mendengar kalau dia punya pandangan cowok lain. Bahkan sama saya akhir-akhir ini sikapnya sinis," ujarnya.

Pemuda tamatan SMA tersebut sudah menjalin hubungan dengan Suhartini yang juga tinggal di Brigjen Katamso sudah hampir delapan bulan. Karena akhir-akhir ini dia merasa tidak dianggap, perasaannya semakin berkecamuk karena takut pacarnya punya cowok lain.

Karena itulah, Jumat 12 Januari lalu dia menjemput Suhartini di depan kampus dengan dalih mengajaknya ziarah ke makam Sunan Ampel. "Dia (Suhartini, red) senang ziarah, makanya saya ajak dia ke Ampel langsung mau," ujar Nizar.

Namun, ketika gadis pujaannya sudah berada di boncengan sepeda motor Vega R Nopol W 6590 PA, mereka urung ke makam Sunan Ampel. Nizar kemudian mengajak pacarnya ini ke makam kakeknya di kawasan Saririgo.

Dia sengaja ingin berlama-lama dengan pacarnya ini. Bahkan, dia sampai tidak Salat Jumat dan balik dua kali ke makam kakeknya. Hingga terjadilah pembunuhan tersebut.

Karena kalut, motor Yamaha Vega warna silver yang dikendarai berdua diceburkan ke parit perbatasan Desa Tambak Sawah dan Tambak Oso di dekat Perumahan Pondok Candra. Keduanya tercebur ke parit. Setelah tubuh mahasiswi semester III Fakultas Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)/B ditindih lalu kepalanya dibenamkan ke air.

Mahasiswi asal Pacitan yang tinggal di kos Desa Kedung Rejo III, Kecamatan Waru itu berusaha melawan. Pipi kiri dan kepala tersangka Nizar kena cakar.

"Karena melawan, tangannya saya pegang tidak ada perlawanan lagi. Saya tidak tahu apakah pingsan atau sudah mati," aku Nizar yang memakai baju tahanan warna oranye tersebut.

Nizar yang mengaku sudah berpacaran selama delapan bulan, meski demikian dia mengaku belum pernah sekalipun mencium pacarnya ini. Dia kalut ketika pacarnya mengatakan "Aku ingin selamanya denganmu tapi takdir berkata lain". Perkataan itulah yang semakin membuat Nizar kalap.

Usai menghabisi nyawa pacarnya, Nizar menuju rumah saudaranya di Sarirogo dan menitipkan motornya. Namun pihak keluarga curiga karena pakaian yang dikenakan Nizar basah dan motornya juga terdapat lumpur.

Nizar yang mengaku saat itu kebingungan kemudian keluar menuju jalan. Dia kemudian menumpang truk ke arah malang. Di Malang, dia sempat mampir ke warnet dan menulis di akun facebook Arza. Dari facebook inilah polisi melacak korban.

"Arza itu singkatan dari Artika Nizar, jadi saya tahu password-nya," pungkasnya.

Categories: Share

Leave a Reply